Upaya Pencegahan Bullying Melalui Layanan Bimbingan Konseling di MTsN 6 Bantul

Pencegahan Bullying Melalui Layanan BK (dok.put)

Bantul (MTs Negeri 6 Bantul) – Guru BK MTs Negeri 6 Bantul telah mengadakan layanan  bimbingan konseling untuk siswa kelas VIII dengan tema “Stop Bullying” pada Senin, (13/05/2024). Menurut guru BK Sutarti bahwa layanan  ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang dampak negatif dari perilaku bullying dan mendorong siswa untuk menjadi agen perubahan dalam mencegahnya.

Dalam layanan  ini, siswa kelas VIII diajak untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi, permainan peran, dan kegiatan kelompok lainnya yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menghormati perbedaan dan menghargai keunikan setiap individu. Selain itu, para siswa juga diberikan informasi tentang cara mengidentifikasi tanda-tanda bullying, strategi untuk melawan bullying, dan sumber daya yang tersedia jika mereka menjadi korban atau saksi dari perilaku tersebut. Kepala  MTs Negeri 6 Bantul, Mafrudah, menyambut baik  kegiatan ini. “Layanan  ini tidak hanya bertujuan untuk mengatasi kasus bullying yang mungkin terjadi di sekolah, tetapi juga untuk menciptakan budaya sekolah yang inklusif, di mana setiap siswa merasa aman dan dihargai,” ujar Mafrudah.

Antusiasme siswa dalam program ini sangat menggembirakan. Mereka terlibat aktif dalam setiap kegiatan dan menunjukkan komitmen untuk bersama-sama mengakhiri perilaku bullying di lingkungan sekolah mereka. Salah satu siswa, Fathimah, berbagi pengalamannya, “Saya merasa lebih percaya diri sekarang untuk melaporkan kasus bullying dan membantu teman-teman saya yang mungkin menjadi korban.”

Menurut Sutarti, selaku guru BK menambahkan tema “Stop Bullying” ini merupakan langkah nyata dalam menciptakan lingkungan madrasah yang aman, mendukung, dan penuh kasih. Diharapkan program ini akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan dalam mencegah dan mengatasi kasus bullying di MTs Negeri 6 Bantul serta menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk mengadopsi praktik yang serupa,” ujar Sutarti. (str/put)

 

Tinggalkan Balasan