Belajar Bersikap Moderat Guru MTs N 6 Bantul Ikuti Pelatihan Moderasi Beragama

Bantul (MTsN 6 Bantul) – Partisipasi Guru MTs N 6 Bantul dalam pelatihan moderasi beragama adalah langkah progresif dalam memperkuat kualitas pendidikan di madrasah tersebut. Pelatihan semacam ini membantu guru memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya toleransi dan penghargaan terhadap perbedaanyang ada di lingkungan sekitar. Dengan memperoleh keterampilan moderasi yang kuat, guru dapat memainkan peran yang signifikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan harmonis. Selain itu, partisipasi dalam pelatihan ini juga meningkatkan kesadaran guru terhadap peran mereka sebagai pembawa perdamaian dan kesatuan di tengah-tengah masyarakat yang multikultural.

Keikutsertaan salah satu guru MTs N 6 Bantul mengikuti pelatihan moderasi beragama mendapat dukungan penuh dari kepala madrasah ibu Mafrudah, S. Ag. M.Pd.I. Beliau mengharapkan nantinya guru yang dusah belajar tentang moderasi Bergama bisa menjadi pioneer dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari di madrasah. “Dengan keikutsertaan salah satu guru diharapkan nantinya memiliki dampak positif pada lingkungan madrasah secara keseluruhan. Guru yang terlatih dalam moderasi agama mampu menciptakan iklim belajar yang aman dan mendukung bagi semua siswa, tanpa memandang latar belakang agama mereka. Hal ini berpotensi mengurangi insiden konflik atau diskriminasi berbasis agama di madrasah, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih damai dan inklusif bagi semua”, ujar Mafrudah. 

Melalui pelatihan moderasi beragama yang berlangsung selama 7 hari, Senin-Sabtu, 22-27 April 2024 di Aula Koperasi Adil Kemenag Bantul, guru MTs N 6 Bantul memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dalam mengelola konflik yang mungkin muncul di kelas atau di antara siswa dengan latar belakang agama yang berbeda. Mereka belajar untuk menghargai perspektif-perspektif yang berbeda dan memfasilitasi diskusi yang konstruktif tentang isu-isu keagamaan. Dengan demikian, mereka dapat membantu membentuk sikap-sikap toleransi, pengertian, dan empati di kalangan siswa mereka.

Pelatihan Moderasi Beragama yang terselenggara atas kerjasama Kemenag Bantul dengan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang ini mempelajari 26 materi yang dipandu oleh dua coach sebanyak 10 orang baik dari Widyaiswara BDK maupun Widyaiswara luar BDK. Adapun Widyaiswara yang mendampingi selama proses pelatihan tujuh(7) hari adalah coach Drs. Sholihin, M. Si. dan coach Samsul Falak, S.S. M. Pd.  

Salah satu sorotan utama dari acara ini adalah selain sesi materi banyak diisi dengan sesi diskusi, dan  juga sesi panel yang menampilkan perwakilan dari berbagai agama, diskusi yang hidup dan beragam pandangan memberikan wawasan yang berharga bagi para peserta tentang praktik moderasi beragama yang efektif. Selain itu, pelatihan praktis tentang teknik dialog antar-agama juga menjadi fokus utama acara ini. Peserta diajak untuk berpartisipasi dalam permainan peran dan studi kasus yang dirancang untuk mengasah keterampilan komunikasi mereka dalam situasi konflik. Melalui latihan ini, para peserta merasa lebih percaya diri untuk terlibat dalam dialog yang membangun dan produktif di masyarakat mereka masing-masing.

Permainan peran dan studi kasus Moderasi Beragama – Dok. Pribadi
Selain harapan kebermanfaatan bagi siswa dan lingkungan madrasah, pelatihan moderasi beragama juga memperkuat reputasi MTs N 6 Bantul sebagai lembaga pendidikan yang progresif dan berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan. Ini mencerminkan komitmen madrasah untuk melampaui pembelajaran akademis semata dan memperjuangkan pengembangan karakter siswa yang holistik. Dengan demikian, partisipasi dalam pelatihan ini merupakan langkah yang signifikan menuju menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, toleran, dan damai. (nan)

Tinggalkan Balasan