Verifikasi dan Validasi Program Sehati BPJPH di Kantin MTsN 6 Bantul

Bantul (MTsN 6 Bantul) – Lembaga Pendampingan Proses Produk Halal (LP3H) Yogyakarta secara langsung melakukan verifikasi dan validasi produk halal jajanan kantin  di MTsN 6 Bantul, Jumat (24/2). Verifikasi dan validasi dilakukan dari LP3H atau yang familiar disebut Halal Center UIN Sunan Kalijaga yang diwakili oleh Alifatul’Ayun.

Hal ini dilakukan setelah pendataan melalui angket terkait jajanan kantin yang di-upload beberapa bulan yang lalu melalui aplikasi Sehati (Sehat Halal Gratis). Setelah itu, data langsung dikirim ke MUI untuk disidangkan kemudian masuk di Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Sambil menunggu hasinya, LP3H melakukan verifikasi dengan melihat secara langsung keadaan kantin dan  wawancara secara tatap muka kepada pelaku usaha di kantin Hilal MTsN 6 Bantul.

Produk-produk jajanan kantin menjadi fokus wawacara. Dalam validasi, Alifatul ‘Ayun menanyakan tentang SLH dari bahan-bahan yang digunakan untuk membuat produk jajanan kantin. “Jika bahan-bahan tersebut sudah berlabel halal maka akan mudah untuk memperoleh sertifikat label halal (SLH) dari BPJPH,” ungkap ‘Ayun.

Mafrudah selaku Kepala Madrasah sekaligus penggagas kantin Hilal, dalam pembicaraan dengan LP3H meminta kerja sama dengan ‘Ayun untuk mengawal proses sertifikat halal sampai di BPJPH. “InsyaAllah kami berusaha mengikuti prosedur yang diinstruksikan Irjen Kemenag RI untuk   memenuhi produk kantin dengan sertifikat halal,” pungkas Mafrudah. (tar/rin)

Silahkan untuk Mengunjungi Juga

JualObat Aborsi Cytotec

MTsN 6 Bantul Lakukan Upaya Motivasi Siswa melalui Kerja Sama BK-Wali Kelas dan Orang Tua Siswa

Bantul (MTsN 6 Bantul) – Upaya motivasi siswa dengan menjalin kerja sama antara BK-Wali Kelas dengan orang tua siswa berlangsung di ruang BK MTsN 6 Bantul, Jumat (24/2).

Secara rinci Makmur Amprani selaku wali kelas VIIA menyampaikan maksud dan tujuan diadakan pertemuan yakni untuk mengevaluasi perkembangan siswa dan selanjutnya sepakat bersama untuk memberikan motivasi pada putra-putri masing-masing. Selaku guru BK kelas VII, Sumarjiyanta menambahkan bahwa perlunya pendampingan intensif bagi seorang anak.  “Pada intinya putra-putra Bapakdan Ibu adalah anak yang baik. Hanya perlu untuk selalu diingatkan kembali tentang tugas sebagai pelajar. Selain belajar juga beribadah, agar memilih lingkungkan pergaulan yang berpengaruh baik,” kata Sumarjiyanta.

Pertemuan ini mendapat sambutan baik dari orang tua karena bisa turut memantau perkembangan putra-putri secara berkala. Kesempatan itu juga dimanfaatkan para orang tua untuk sharing. “Kami malah senang Pak Bu sesekali diundang ke madrasah, karena jadi tahu perkembangan kerajinan, prestasi, dan perilaku anak saya,” ujar salah satu wali murid.

Menanggapi hal ini, Mafrudah selaku Kepala MTsN 6 Bantul sangat mendukung sinergi kedua belah pihak yang telah dilakukan dan dijembatani BK serta wali kelas. Madrasah berharap segala bentuk pola perilaku anak dapat dikomunikasikan dengan baik kepada madrasah dan orang tua sebagai bagian dari suksesnya anak-anak kita,” papar Mafrudah. (tar/rin)

 

Meski Ditunjuk Mendadak, Yusuf Siswa MTsN 6 Bantul Tampil Percaya Diri Mengisi Khitobah

 

Bantul (MTsN 6 Bantul) – MTsN 6 Bantul dengan programnya 6+ pro U Matsanaba semakin mengokohkan dirinya sebagai madrasah yang hebat bermartabat dan berkelas dunia. Salah satu perwujudan programnya adalah Tabbah (Tahfiz Perspektif Khitobah). Khitobah ini dilaksanakan setiap hari Selasa dan Kamis setelah pembiasaan karakter  yaitu pembacaan asmaul husna dan salat dhuha di mushal Al-Hikmah.

“Alhamdulillah selama ini khitobah berjalan dengan lancar dan berkelanjutan. Terbukti dengan melihat begitu antusiasnya siswa mendengarkan khitobah dari rekan-rekannya sendiri. Demikian pula siswa yang mendapat giliran terlihat percaya diri meskipun persiapan kurang karena harus menyiapkan materi sendiri,” ujar Miftakhul Bakhri Koordinator Rumpun Agama. Miftakhul Bakhri sebagai koordinator rumpun agama yang menggawangi kegiatan pembiasaan karakter baik ini memilih hari Selasa dan Kamis untuk anak-anak menunjukkan kebolehannya dalam berpidato. Kegiatan sudah berlangsung kurang lebih 1 semester dengan menjadwalkan perwakilan dari masing-masing kelas mulai kelas VII sampai kelas IX.

Selasa (28/2/2023) Yusuf Sofwanajavi siswa kelas VIIIA bertindak sebagai petugas khitobah. Yusuf menyampaikan tema hikmah Isra’Mi’raj. “Ada 5 hikmah yang bisa diambil dari peristiwa Isra’ Mi’Raj yaitu : mempercayai kekuasaan Allah SWT., sebagai ujian keimanan seseorang, perintah menjalankan shalat 5 waktu, syariat nabi Muhammad SAW sebagai pungkawan, dan hikmah dipilihnya malam hari sebagai waktu terbaik untuk berdoa”. Sebagian isi khitobah yang disampaikan oleh Yusuf.

“Saya merasa senang dan bahagia karena diberi kesempatan untuk menebarkan ilmu dan bisa mewakili teman-teman satu kelas dan saya merasa tidak terbebani meski tadi mendadak ditunjuk wali kelas karena yang bertugas berhalangan hadir pada hari ini,” tutur Yusuf.

Mafrudah Kepala MTs Negeri 6 Bantul selalu mensupport kegiatan khitobah ini. Selain memberi kesempatan anak-anak untuk tampil di depan umum juga sebagai media berlatih bagi anak-anak yang akan mewakili lomba-lomba di luar madrasah. “Kegiatan ini akan menjadi bekal bagi kalian untuk berani tampil saat akan mewakili lomba. Secara tidak langsung kalian juga telah berbagi banyak ilmu yang bermanfaat untuk orang lain, dan bagi siapa saja yang sudah ditunjuk oleh wali kelas harap bertanggung jawab dan jika berhalangan maka perlu memberi informasi kepada wal kelasnya ” tutur Mafrudah.(nan)

MTs Negeri 6 Bantul Hadiri Bimtek Pengelolaan Teknologi Informasi dan Jurnalistik

Bantul (MTs Negeri 6 Bantul)- MTs Negeri 6 Bantul menghadiri bimtek pengelolaan teknologi informasi dan jurnalistik di Kantor Kementerian Agama kabupaten Bantul, Rabu(1/3/2023). Acara itu digelar dalam rangka  meningkatkan kreativitas dan kepiawaian dalam ranah teknologi informasi dan jurnalistik. Kementerian Agama Kabupaten Bantul mengadakan bimtek pengelolaan teknologi informasi dan jurnalistik bagi seluruh instansi di bawah naungannya.

 
Dalam pembukaan acara tersebut, Ahmad Sidqi selaku Kepala Kantor Kemenag Bantul menyampaikan bahwa seorang jurnalistik harus memahami etika dalam menulis agar tulisan yang akan dimuat dalam berita dapat dikemas dan dinikmati oleh seluruh khalayak umum. “Jurnalis hendaknya memahami etika dalam menulis agar bisa dinikmati oleh khalayak,” ujar Sidqi.

Tak terkecuali perwakilan guru dari MTs Negeri 6 Bantul turut menghadiri kegiatan tersebut. Pada kesempatan kali ini, MTs Negeri 6 Bantul menugaskan seorang guru Bahasa Indonesia, Heisma Arya Demokrawati yang menjadi salah satu tim kreatif untuk mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini bertujuan agar pemberitaan MTs Negeri 6 Bantul semakin berkualitas dan berkuantitas. 

Kepala MTsN 6 Bantul Mafrudah  memberikan suport untuk kegiatan tersebut. “Kegiatan ini sangatlah keren dan dapat bermanfaat untuk pribadi serta instansi. Manfaat pribadi ialah sebagai daya pemantik untuk menulis, terutama menulis berita terkait perkembangan madrasah. Sementara itu, manfaat untuk instansi ialah  supaya MTs Negeri 6 Bantul semakin dikenal oleh seluruh masyarakat umum.”  tukas Mafrudah. (had/rin)

Bertakziah ke Ponpes Nahdlatusy Subban, Kepala MTsN 6 Bantul Sampaikan Bela Sungkawa

Bantul (MTsN 6 Bantul) – Kepala MTsN 6 Bantul, Mafrudah, takziah ke kediaman Alm. Hj. Markanah, Istri Alm.  K. H. Wazirudin selaku Pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatusy Syubban yang beralamat di Kanggotan Lor, Pleret, Bantul pada hari Selasa (28/02/23). Beliau merupakan Ibu dari salah satu Guru Tahfidz di MTsN 6 Bantul yaitu Faridatul Bahiyah.

Kedatangan Mafrudah untuk menyampaikan bela sungkawa serta doa dan menguatkan keluarga sepeninggal Markanah ibunda dari  Faridatul Bahiyah. Sebagai ungkapan bela sungkawa, Kepala MTsN 6 Bantul Mafrudah mengajak Kepala Tata Usaha serta Waka Humas dan guru yang sedang tidak mengerjakan hal penting untuk ikut membersamai takziah ke rumah duka yang berada di Kanggotan Lor, Pleret, Bantul. 

“Kami seluruh warga MTsN 6 Bantul turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Ibu Nyai Hj. Markanah Wazirudin Ibunda dari Bu Faridatul Bahiyah. Selanjutnya, kami turut mendoakan semoga Ibu Nyai Hj. Markanah Wazirudin diampuni segala dosanya, diterima segala amal kebaikannya, dan Husnul khatimah. Semoga Ibu Faridatul Bahiyah sekeluarga diberikan ketabahan dan keikhlasan,” ungkap Mafrudah kepada Faridatul Bahiyah sekeluarga. 

Mafrudah berpendapat bahwa Farida merupakan sosok guru yang sabar, santun, dan gigih dalam memberikan ilmu serta mendidik siswa. Mafrudah juga berharap agar Farida dapat tabah, sabar dan ikhlas sehingga tetap bersemangat kembali guna mendidik dan memotivasi siswa di madrasah. Farida sendiri juga menyampaikan terima kasih atas silaturahmi, perhatian, serta kasih sayang seluruh warga MTsN 6 Bantul untuk dirinya sekeluarga. Ia berkata bahwa ia akan tetap selalu semangat untuk mendidik, memotivasi, berkarya dan berjuang di Madrasah. (bel/rin)