Muhammad Abdullah Faza Hafiz 14 Juz MTsN 6 Bantul Juara III Azan Tingkat DIY-Jateng

Setelah dua bulan lalu Muhammad Abdullan Faza dinobatkan sebagai hafiz dengan hafalan terbanyak MTs Negeri 6 Bantul, kali ini ia kembali meraup sukses dengan meraih juara III lomba azan tingkat DIY-Jateng. Even lomba yang diikuti bertajuk Manfisco (Mantaba Festival Islamic Competition)#2 dengan penyelenggara OSIM MAN 3 Bantul di bawah arahan wakil kepala urusan kesiswaan. Setelah menyisihkan beberapa lawan tanding yang berasal dari madrasah sekitar DIY, Jateng, dan luar Jawa akhirnya Faza berhasil menduduki peringkat ketiga. Azan yang dibawakannya adalah azan subuh. Pengumuman kejuaraan dilakukan pada Sabtu (16/4) melalui akun instagram @bimasakti_man3.

“Kemampuan Faza untuk azan memang tidak diragukan lagi. Sehari-hari Faza adalah pelantun azan duhur saat pelaksanaan salat jamaah di madrasah. Kemampuannya menghafal Al-Qur’an dengan dukungan suara merdu yang dimiliki oleh siswa MTsN 6 Bantul itu sudah sepantasnya jika menjadi lirikan para juri. “Madrasah mengucapkan selamat atas prestasi ini. Meskipun panitia menyebutkan bahwa Manfisco ini adalah even tingkat DIY, tetapi pada praktiknya justru banyak peserta yang berasal dari luar DIY. Bahkan, luar Jawa,” ungkap Mafrudah, Kepala MTs Negeri 6 Bantul.

Pada even yang dihelat oleh MAN 2 Yogyakarta sebulan lalu Muhammad Abdullah Faza juga unjuk kebolehan sebagai peserta lomba azan. Akan tetapi, belum menjadi rezekinya karena belum masuk ke dalam barisan para peraih juara. Hal ini ternyata tak menyurutkan semangatnya untuk terus berlatih. Dengan dukungan guru pembimbing akhirnya pada even yang diselenggarakan oleh MAN 3 Bantul ini hasil gemilang berhasil didapatkan. “Alhamdulillah, setidaknya ada pengalaman berharga yang saya raih dengan mengikuti lomba ini. Saya bisa mengukur kemampuan dalam mengumandangkan azan. Sekaligus sebagai syiar untuk menyerukan ajakan salat kepada umat muslim di dunia,” ujar Faza. Hadiah lomba akan diterimakan oleh Faza dalam waktu dekat ini sesuai arahan panitia yang saat ini sedang diproses.

Uswatun Khasanah Siswa MTsN 6 Bantul Duduki Posisi Kedua Lomba Khitobah Tingkat DIY-Jateng

 

Uswatun Khasanah kembali mencuat namanya di panggung kejuaraan pada acara yang diselenggarakan oleh MAN 3 Sleman bertajuk MARS #1 (Mayoga Ramadhan Festival)#1. Siswa yang kini duduk di kelas IX itu sangat pandai mengatur waktu untuk ujian dan pengembangan bakat di bidang seni berbicara atau khitobah. Setelah berjuang menghafalkan naskah berjudul Hikmah Puasa, ia akhirnya menduduki posisi kedua setelah MTsN 1 Temanggung. Sementara urutan ketiga diduduki oleh siswa yang berasal dari MTs Miftahunnajah Semarang. Uswatun Khasanah pada even sebelumnya berhasil menduduki posisi ketiga setelah bersaing dengan lawan tandingnya dari DIY-Jateng dalam even MIC (Mandaya Islamic Competition) MAN 2 Yogyakarta.

Kepala MTs Negeri 6 Bantul angkat topi atas raihan prestisius ini. “Selamat Uswatun. Ajakan-ajakan indah yang dia lantunkan melalui pidato membawa pesan berharga. Di tengah keprihatinan masyarakat yang mengetahui para pemuda enggan melakukan ibadah puasa, dia ajak mereka untuk memahami hikmahnya. Sungguh sebuah sikap yang patut diapresiasi. Apalagi dalam mengajak Nak Uswatun menyampaikannya dengan cara memukai, damai, dan dipadu dengan penyampaikan salawat di akhir pidatonya. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri, sehingga layak dan pantas jika ia meraih predikat terbaik kedua,” ungkap Mafrudah.

Keikutsertaan lomba dilaksanakan secara daring dengan mengirimkan rekaman pidato melalui link google drive yang disediakan oleh panitia. Setelah melalui tahap penjurian akhirnya pada Senin (18/4) melalui akun youtube Mayoga Net MAN 3 Sleman pengumuman kejuaraan disampaikan. “Alhamdulillah, tak sia-sia saya melakukan take video di tengah padatnya try out ASPD dan persiapan mengikuti AMT. Berkat doa kedua orang tua dan bimbingan guru akhirnya saya bisa mempersembahkan yang terbaik untuk madrasah,” tutur Uswatun saat diwawancara.

Persiapkan Psikis Siswa Hadapi Ujian, MTsN 6 Bantul Gelar AMT Orang Tua dan Siswa

 

Sebanyak 374 peserta Achievement Motivation Training (AMT) tampak memadati musala Al-Hikmah dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan pada Jumat (15/4). Dengan didampingi oleh seluruh guru dan pegawai berjumlah 54 orang para orang tua dan siswa mengikuti dengan tertib jalannya AMT yang mendatangkan narasumber Purwanto, motivator nasional asal Yogyakarta. Sudah kali kedua ini Purwanto diundang ke madrasah untuk memberikan suntikan semangat dan motivasi di hadapan para siswa. Kemampuannya dalam mengaduk-aduk rasa dan kepekaan emosional terkadang mampu mengungkap kerahasian dan ketidakjujuran siswa selama ini. Oleh karena itu, metode yang diterapkan akan sangat mendukung penggalian permasalahan yang menghalangi motivasi belajar siswa.

Ratusan orang tua dan siswa dibuat luluh mengintropeksi diri, menilik sejauh mana kesiapan-kesiapan psikis telah dilakukan untuk menunjang peraihan nilai ujian yang maksimal. Ada empat aksi kunci sukses menurut Purwanto yakni dirikan salat, baca Al-Qur’an, belajar dengan tekun, dan memiliki akhlak mulia. Sementara itu ada tiga kunci hidup yakni beriman, berilmu, beramal. “Empat kunci sukses dan tiga kunci hidup itu harus diamalkan secara berdampingan agar siswa sukses menempuh ujian. Selama ini usaha yang dilakukan oleh siswa dirasa belum berhasil karena ada banyak sikap yang menghalanginya. Misalnya adanya rezeki yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari tidak halal, salat belum teratur, tidak rutin membaca Al-Qur’an, belum tekun dalam belajar, menyepelekan guru, dan menyakiti ayah bunda,” tutur Purwanto yang kerap dipanggil Kak Ipung.

Kepala MTs Negeri 6 Bantul, Mafrudah berharap dengan AMT ini para orang tua dan siswa akan terbuka hatinya untuk sama-sama introspeksi diri atas kesalahan dan kekurangan yang selama ini dilakukan. “Setelah acara ini siswa akan bertobat atas kesalahan-kesalahan yang diperbuat dan memperbaikinya sehingga siswa benar-benar siap menuju sukses ujian. Laksanakan semua yang telah disampaikan Kak Ipung terkait komitmen untuk sukses yakni luruskan niat, buka hati, buka pikiran, fokus materi, dan Ikhlas, serta sabar. Orang tua juga tak jemu-jemunya untuk memperhatikan waktu belajar siswa. Berikan kasih sayang dan perhatian Bapak/Ibu untuk kesuksesan anak-anak,” pungkas Mafrudah.

Rancang Beberapa Program, Komite Terlantik MTsN 6 Bantul Lakukan Koordinasi

 

Komite terlantik MTsN 6 Bantul melakukan koordinasi untuk merancang beberapa program pada Senin (18/4) di ruang kelas IXF. Kegiatan yang dirangkai dengan buka bersama itu membahas program-program penting yang akan diselenggarakan oleh MTsN 6 Bantul sepanjang tahun 2022-2023. Dipimpin langsung oleh Taryana selaku ketua komite yang baru terlantik beberapa bulan lalu, musyawarah berjalan begitu dinamis.

Kepala MTs Negeri 6 Bantul, Mafrudah memberikan sambutan sekaligus arahan jalannya koordinasi perdana. Sebelumnya Mafrudah juga mengimbau agar ketua komite dapat memperkenalkan para anggotanya yang selama ini belum dilakukan semenjak dilantik. Selanjutnya, arahan berisi tentang informasi bahwa madrasah mengemban amanah sebagai madrasah digital yang perlu adanya dukungan dari orang tua wali dalam penyediaan sarana prasarana. Perlu juga dilakukan gerakan wakaf tunai untuk melanjutkan pembangunan parkir dan aula yang selama ini belum dimiliki oleh madrasah. Pengaktifan pengajian rutin Ahad Kliwon juga menjadi agenda yang akan dibawa oleh para komite pada pertemuan berikutnya. Terakhir adalah dukungan orang tua wali terhadap program adiwiyata madrasah yang penilaiannya akan dilakukan pada Juni mendatang.

“Kami sangat berharap pengurus yang baru terlantik ini dapat bersinergi secara baik dengan madrasah. Sebagai arah untuk menyusun program, ada beberapa kebutuhan madrasah yang dinilai urgen dan harus kita kawal secara bersama-sama. Dengan komando Bapak Taryana madrasah mempercayakan amanah ini dalam merealisasikan beberapa program penting madrasah. Adapun program yang kami maksud adalah madrasah digital, pembangunan kelanjutan ruang parkir dan gedung aula melalui gerakan wakaf tunai, program adiwiyata, dan pengaktifan kembali pengajian rutin Ahad Kliwon,” tutur Mafrudah.

Basuki Rahmat, Wakil Kepala Urusan Kehumasan bertindak sebagai master of ceremony yang mengarahkan jalannya acara dari awal hingga akhir. Dengan mendatangkan tiga belas pengurus baru terlantik musyawarah berjalan lancar dan para anggota berkesempatan untuk menyampaikan aspirasinya. Acara diakhiri dengan buka bersama dan salat magrib berjamaah.