MTs N 6 Bantul Raih Prestasi Internasional Bidang Robotik

BANTUL, KRJogja.com– Sebanyak 179 siswa MTs Negeri 6 Kabupaten Bantul mengikuti wisuda purnasiswa dan penyerahan kembali kepada orangtua. Dalam acara tersebut juga dilakukan launching website perpustakaan de’Talenta Lib MTsN 6 Bantul.  Disampaikan pula pencapaian prestasi MTs Negeri 6 Bantul dikancah internasional dibidang penelitian dan robotik. Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri sejumlah tamu undangan diantaranya, Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih, Kakanwil Kemenag DIY, H Edi Gunawan,  MPdI, Kepala Kemenag Bantul, H Aidi Johansyah MM, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bantul, Drs Isdarmoko MPd M MPar.
 
Kepala MTs Negeri 6 Bantul, Mafrudah, SAg MPdI mengatakan, lewat perjuangan panjang, melelahkan ditengah badai Covid- 19, sebanyak 179 siswa dinyatakan lulus 100%. “Semoga ilmu yang sudah kalian dapatkan bermanfaat, jadi bekal meraih cita-cita dan tetap jadi siswa berkarakter madrasah hebat, bermartabat serta berkelas,” ujarnya.  Mewakili MTsN 6 Bantul, Mafrudah minta maaf kepada anak-anak, orangtua wali siswa jika selama tiga tahun mendidik siswa terdapat kesalahan kekhilafan yang dirasa belum sesuai harapan. Selain itu dalam mewujudkan madrasah hebat bermartabat dan berkelas. Bahkan MTs Negeri 6 Bantul, adalah madrasah dengan SK dari kakanwil sebagai madrasah unggul dan tahfidz. “Alhamdulillah dengan itu kami setiap tahun melahirkan anak-anak hafal Alquran, ada satu anak hafal 30 juz,” jelasnya.
 
Dalam dua tahun terakhir  banyak prestasi ditorehkan siswa MTs Negeri 6 Bantul baik prestasi akademik non akademik, tingkat kabupaten hingga internasional. “Belum lama kami mendapat juara riset internasional meraih perunggu. Bahkan khusus robotik internasional MTs N 6 Bantul meraup 4 penghargaan diempat kategori yaitu medali emas medali perak, dan juga sebagai The Best of innovation,” jelasnya.
 
Kakanwil Kemenag DIY, Edi Gunawan mengatakan, evaluasi perlu dilakukan untuk pelaksanaan untuk pendidikan selama tiga  tahun di MTs N 6 Bantul. Meski pendidikan selama 3 tahun dilalui dengan baik. Siswa yang lulus harus diberi motivasi dan dipantau harus bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.  Edi berpesan amanah dari Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama untuk MTs Negeri 6 Bantul harus dijaga. Siapapun yang didalam dirinya dekat dengan Al Quran akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT.
 
“Kita semua tahu bahwa MTs N Bantul dipercaya Kementerian Agama Pusat dalam hal ini Direktorat Jenderal Pendidikan Islam untuk bisa menyelesaikan program unggulan,” jelas Edi. Sebagai madrasah unggulan, MTs N 6 Bantul, harus berprestasi meski tidak harus setiap satu bulan.  Namun akumulasi dalam setahun itu minimal 12 prestasi tingkat nasional. (Roy)

MTs Negeri 6 Bantul Raih Penghargaan Madrasah Berprestasi

Harianjogja.com, BANTUL—MTs Negeri 6 Bantul (Matsanaba) meraih prestasi sebagai Penyelenggara Inovasi Pelayanan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 Terbaik se-Bantul. Sebelumnya, sekolah ini meraih prestasi pembelajaran tingkat nasional yang dihelat oleh Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama. Kepala MTs Negeri 6 Bantul, Mafrudah, menerima trofi dan piagam dari Kepala Kantor Kementerian Agama Bantul, Aidi Johansyah, Kamis (22/10/2020).
“Dalam program ini kami diminta mempresentasikan pelaksanaan pendidikan jarak jauh [PJJ] daring, luring, kendala yang dihadapi, solusi, penyediaan sarana prasarana, dan kedisplinan pegawai. Bukti fisik kami hadirkan guna mendukung presentasi,” kata Mafrudah, seperti dalam rilis yang diterima Harian Jogja, Kamis (29/10/2020).

Unsur yang dinilai yakni inovasi pelayanan yang dilakukan dengan bobot 40%, pelaksanaan atau penyediaan sarana dan prasarana dengan bobot 30%, dan disiplin pegawai dengan bobot 30%. Mafrudah mengungkapkan selama pandemi keaktifan guru dalam menciptakan inovasi pembelajaran tergolong tinggi. Banyak guru yang pada awalnya belum bisa membuat google form, memanfaatkan e-larning madrasah, dan membuat video pembelajaran, kini menjadi mahir. “Sejak awal pandemi kami mengupayakan pelatihan. Hasil dari pelatihan langsung diterapkan kepada para siswa dalam proses belajar mengajar,” tuturnya.

Ketua tim penilaian, Rina Harwati, menuturkan persiapan yang dilakukan tak sampai seminggu. Namun berkat kesungguhan dan kekompakan guru yang tergabung dalam tim, waktu singkat dimanfaatkan untuk mencari bukti fisik dan mempresentasikan semua unsur penilaian dengan baik. “Alhamdulillah, sarana prasarana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi merebaknya penularan covid-19 jauh sebelum Corona sudah disediakan oleh madrasah. Misalnya, wastafel di depan setiap kelas beserta sabun pencuci tangan,” katanya.